DARI AL-JAWAMI SAMPAI KE PARIS

DARI AL-JAWAMI SAMPAI KE PARIS

Akhir-akhir ini banyak para wartawan yang datang ke Pondok Pesantren Al-Jawami.
Ketika hendak mendatangi masjid untuk mengaji para wartawan sudah berdiri. Beberapa media satu persatu memenuhi lingkungan Pesantren. 

Ya, akhir-akhir ini media sedang dipenuhi dengan berita terkait Pelaku Pemboman Paris (Fredric C. Jean Salvi) yang pernah datang berkunjung ke Pondok Pesantren Al-Jawami, Cielunyi Bandung. Seketika surfing Al-Jawami di internet banyak bermunculan dengan berita-berita tersebut. Berita di Televisi banyak memuat tentang berita ini. Bahkan semalam Live On di Apa Kabar Indonesia, TvOne.
Media ingin mengklarifikasi kabar Fredric yang pernah berkunjung ke Al-Jawami.
Perwakilan santri dan santriwati diwawancara.

Jujur saja, (ini cerita saya)
Dulu sebelum saya mondok di Al-Jawami (2012) pernah surfing di internet terkait Al-Jawami untuk mencari informasi pendaftaran juga semua hal terkait Al-Jawami. Ternyata saat itu saya menemukan berita terkait Al-Jawami yang pernah dikunjungi oleh Fredric. Saya baca, dan ternyata memang Al-Jawami hanya pernah dikunjungi oleh Fredric dan tidak lebih.

Hingga akhirnya tahun 2012 saya masuk Ponpes Al-Jawami. Kabar itu sama sekali tidak terdengar.
Dan sekarang, di tahun 2015 ini berita itu muncul kembali. Ternyata Paris masih menelusur jejak Fredric dan media mulai mengetahui bahwa Fredric pernah berkunjung ke Al-Jawami. Dengan itulah media datang satu persatu.

Dulu pada tahun 2005, Fredric pernah berkunjung ke Al-Jawami mendatangi Pak Kiyai (Pimpinan Ponpes), Bapak hanya menerima dia sebagai tamu. Karena seorang muslim harus memuliakan tamu, dengan itu Bapak menerimanya dengan baik apalagi ia (Fredric) datang jauh-jauh dari Paris, Perancis. Seperti yang didapat di beberapa media bahwa Bapak menerima Fredric hanya sebagai sesama muslim. Fredric berkunjung ke Al-Jawami hanya 4 kali. Tidak pernah mondok, tidak pernah ada ikatan apapun. Bapak pun tidak mengetahui bahwa ternyata Fredric ini terkait dalam kasus Pemboman di Paris.
Bapak kiyai sudah menjelaskan semuanya kepada media. Ini salah satu pesan dari Bapak yang disampaikan secara live di TvOne:
“Aljawami adalah pesantren yang terbabas dari teroris, saya dari sejak dulu sampai sekarang mendidik anak-anak kami supaya mereka itu menjadi pribadi yang uswatun hasanah, seluruh santri di sini adalah para Mahasiswa dari UNPAD dan UIN, Al-Jawami mengajarkan bagaimana mengajarkan akhlak ataupun bagaimana integrasi dengan pemerintah, kami adalah makhluk yang cinta kedamaian, kami tidak suka keributan dengan segala mafsadat-mafsadat”

Betapapun, saya selaku santriwati Al-Jawami yang sudah tiga tahun mondok di sini sangat beruntung, karena Para guru mengajarkan ilmu-ilmu yang bermanfaat, dari mulai Nahwu, Sharaf, kitab-kitab akhlak, hadits-hadits, banyak kitab yang sudah kami kaji di sini. Dan yang saya ketahui, Al-Jawami sudah melahirkan orang-orang yang hebat, ada yang sudah menjadi Guru Besar di kampus saya, dosen-dosen, dan lainnya dengan bermacam profesi.

Al-jawami adalah rumah kami
Al-jawami adalah madrasah kami
Al-jawami adalah tempat persinggahan kami
Al-jawami adalah tempat perjuangan suci
Al-jawami mengajarkan kami untuk membangun rumah-rumah di Surga

Semoga Allah senantiasa melindungi.

Salam,
Lina Fatinah
20 November 2015

A.K.U

Bismillah.
Dengan mata nanar dan dalam keadaan lemah. Di malam Cirebon yang penuh dengan dinamika rasa. Malam ini, aku tuliskan pernyataan dengan senyata-nyatanya:

Aku. Beginilah aku dengan apa adanya aku. Bukan dia, bukan mereka atau siapapun.
Inilah aku. Perempuan akhir zaman, yang hanya berusaha untuk tetap berada di jalan-Nya, menangkap binar-binar cahaya-Nya dengan tangan yang kotor.
Perempuan yang merindu Surga dan penyebab diri ini ada.

Laa yukallifullohu nafsan illa wus'ahaa lahaa maa kasabat wa alaihaa maktasabat. Robbanaa laa tu'aa khidznaa inn nasiina aw akhtho'naa. Robbanaa wa laa tahmil alainaa ishron kamaa hamaltahuu ala ladziina min qoblinaa. Robbanaa wa laa tuhammilnaa maa laa thooqota lanaa bih. Wa'fu annaa waghfirlanaa warhamnaa. Anta maulanaa fanshurnaa alal qoumil kaafiriin. (Q.S Al-Baqarah: 286)

KAMMI Goes To Papandayan Mountain

Ketika mata menatap lebih dekat dan hati tak ada hentinya berucap - LF

Keindahan saat mendaki gunung Papandayan 2665 Mdpl Garut, bersama keluarga baru Kammi Sosmed Unpad. Happy Watching! :))


Aku Ingin Sepertimu

Sederhana saja,
Aku ingin sepertimu
yang tak pernah merindu embun dan kabut

Aku ingin sepertimu,
yang tak menikmati wajah langit
meski ia menjelma kristal es

Aku ingin sepertimu,
yang tak peduli pada hujan
meski ia datang menenangkan

Aku ingin sepertimu,
tak peduli pada lagu
yang menyanyikan kesakitan

Aku ingin sepertimu,
acuh pada kata yang tersair dalam

Aku ingin sepertimu,
tak pernah menggali perigi
meski semua diam

Aku ingin sepertimu,
tak pernah menatap dalam pada bulan
meski ia tertidur dalam pelukan

Aku ingin sepertimu,
yang tidak mau tahu
bahwa ia menyimpan luka pahit dengan tenang

Aku ingin sepertimu,
yang tak pernah kalah oleh angin malam

Aku ingin sepertimu,
yang dikagumi diam-diam
oleh ia yang kau kagumi

Aku ingin sepertimu,
yang tak pernah meneguk
secawan rindu pahit

Aku ingin sepertimu,
yang tak pernah menengok senja
meski ia datang membawa beribu cerita

Aku ingin sepertimu,
yang tak pernah membolakbalikkan pikiran
dan memeras otak dengan keras
untuk memikirkan bagaimana caranya memulai

Aku ingin sepertimu,
yang tak pernah memikirkan
putri malu tertutup atau terbuka

Aku ingin sepertimu,
yang tak pernah menjatuhkan air mata
ketika sayap-sayap patah
dan bintang-bintang berguguran

Aku ingin sepertimu,
merasa hidup masih panjang
1000 abad cahaya perjalanan

Sederhana saja.
Aku ingin sepertimu
Ya, sepertimu.

Bandung,
Subuh, 31 Mei 2015
Lina Fatinah

@LinaFatinah_
https://www.linafatinah.weebly.com
https://www.linafatinah.tumblr.com